Sejarah Singkat Sekapur Sirih 2
Kembali ke persoalan
Dan setelah melewati proses yang berbelit-belit, seseorang bernama Benk-Benk (teman kami yang kurang tampan) dengan kurangajarnya menyeletuk...Bagaimana kalau Sekapur Sirih?
Bla...bla...bla Jadilah SEKAPUR SIRIH
Di hari pertama kemunculan majalah ini hanya ada satu eksemplar (Dan tidak diketik alias tulisan tangan!). Selama sehari penuh kawan-kawan satu kelas menganggap kami kurang waras_memang iya. Dan dengan dorongan beberapa diantara kami (namanya Fenno dan beberapa lain), kami optimis menggarap sekuel keduanya. Sampai pada edisi ke 9 (kira-kira), kami masih memakai tulisan tangan dan fotokopi (dengan swadaya sendiri) sebagai senjata bisnis kami. Ya, Selama kurun waktu 1,5 tahun kami berhasil mengumpulkan penggemar yang lumayan banyak. Dan sejak edisi ke 10 (kira-kira lagi), sekapur sirih mulai digarap dengan hi-tech lewat komputer di rumah teman kami Bee-mo, dan diperbanyak tidak lagi dengan fotokopi tapi dengan printing! Tentu saja kami kehilangan banyak dana, Tapi Ok ok aja,
Dan sejak kami lulus kelas tiga, penerbitan terpaksa berhenti!
Adapun selama 3 tahun penayangan kami memiliki hambatan:
1. Adanya orang kolot yang menganggap majalah kami setara majalah porno, menjijikkan maksudnya_terutama pada Resep
2. Adanya orang tidak keren berselera humor rendah yang menganggap majalah kami murahan
Dan Perlu diingat, Sekapur Sirih bukan majalah humor , sekali lagi
BUKAN MAJALAH HUMOR!
Majalah ini hanya dipakai untuk forum merilekskan pikiran, catat!